Ringkasan chapeter 2 dan 3 sosiolinguistik
Pemilihan bahasa dalam masyrakat multibahasa
Dalam pemilihan jenis bahasa sangat tergantung pada factor
social, seperti dengan sapa kita berbicara, kontek social apa yang dbicarakan,
fungsi dan topic dari percakapan. Dari contoh Kalala kita dapat melihat
bagaimana dia menggunakan bahasa Shi sebagai bahasa sukunya dan formal Shi
untuk kegiatan perkawinan dan pemakaman.sementara untuk melakukan komunikasi
antar suku dia menggunakan bahasa Swahili sebagai bahasa lngua franca, disini
Swahili berfungsi sebagai bahasa formal yang diajarkan di sekolah, sementara
untuk berkomunikasi di pasar dia menggunakan swhili yang sedikit berbeda,
bahkan nama bahsanya juga berubah menjadi bahasa kingwana. Sedangkan untuk bahasa
antar sejawat atau slang mereka menggunakan bahasa indoubi, yang berasal dari
Swahili tetapi sudah dikembangkan berdasarkan kode atu variasi yang dipengaruhi
oleh beberapa bahasa seperti inggris, itali dan perancis.
Domain penggunaan bahasa
Domain adalah konsep yang sangat umum yang memnggambarkan
proses pemilihan bahasa berdasarkan tiga
factor social , partisipan, setting dan topic. Domain sangat penting untuk
mendapatkan generalisasi luas tentang bahasa masayarakt, dengan menggunakan
informasi tentang penggunaan domain dalam sebuah masayarakat akan memungkinkan
untuk menggmabrkan ketentuan 2 penggunaan bahasa masyarakat.
Domain penggunaan bahasa dapat kita lihat di contoh
bagaimana Anahina menggunakan dua bahasa nya, di rumah dia menggunakan bahasa
tongan dengan keluarga secara ekslusif untuk jenis topic yang luas, bahasa
tongan ini digunakan sebagai bahasa keluarga saat makan bersama, dalam kontek
ini, hal yang dibahas biasanya rencana keluarga, apasaja kegiatannya dan
kegiatan social tongan, sementara ketika dia berbivcara dengan saudaranya dia
menggunakan tongan dengan campuran beberapa kata bahasa inggris, ketika mereka
membicarakan masalah sekolah atau pekerjaan rumah nya.
Factor social lainnya yang mempengaruhi pemilhan bahasa
Seseoarang mungkin memilih satu bahasa karena bahasa
tersebut lebih mudah untuk membicarakan hal khusus, tanpe memperhatikan dimana
mereka melukan komunikasi.penggunaan bahasa lebih dipengaruhi oleh domain
sebagaimana di gambarkan diatas ketimbang domain bahasa keluarga, contoh lainnya
adlah, untuk membahas masalah tertentu ada bahasa terentu yang lebih nyaman
digunakan ketimbang bahasa lainnya. Ketika dua orang berkomunikasi dengan
menggunakan lebih dari satu bahasa, maka factor lainnya berkontribusi dalam
pemilihan bahasa yang tepat. Dan juga status hubungan antara pelaku komunikasi
sangat berpengaruh dlaam pemilihan jenis bahasa yang tepat. Seperti guru dengan
murid, dokter dengan pasien dll. Cirri cirri seting dan dimensi formalitas juga
sangat penting dalam memilih bahasa yang tepat.
Factor relevan lainnya yang mempengaruhi bahasa apa yang
akan digunakan adalah fungsi atau tujuan dari interaksi tersebut. Contohnya,
bagaimana seseorang member perintah atau member saran.
Diglosia
Diglosia adalah sebuh fenomena kebahasaan dimana seseorang
menggunakan dua bahasa atau 2 variasi bahasa, yang mana satu variasi menjadi
lebih formal dari satu hahasa yang lainnya.
Ada tiga cirri- cirri penting dari diglosia.
1.
Dua variasi yang berbeda dari bahasa yang sama
yang digunakan dalam masyarakat, yang mana satu dianggap lebih tinggi posisinya
dan satu lagi lebih rendah
2.
Setiap variasi digunakan untuk fungsinyang
berbeda, yangmana antara yang H dan L saling melengkapi.
3.
Tidak ada yang menggunakan satu variasi saja
dalam komunikasi keseharian.
Ada beberapa kharakteristik dari variasi kebahasaan ini,
antara lain, kedua variasi bahasa tersebut mempunyai hubungan secara
linguistic, ada hubungan yang lebh dekat dalam beberapa hal, tingkat perbedaan
pengucapan juga bervariasi dari satu tempat ketempat yang lainnya. Sedangkan
dalam hal perbendaharaan kata, kebanyakan sama namun dkarenakan satu variasi
lebih formal, maka variasi formal tersebut termasuk juga kata kata tehnis.
Sikap terhadp variasi bahasa yang tinggi dan rendah dalam
situasi diglosia.
masyarakat lebih kagum terhadap bahasa yang lebih tinggi
posisinya walaupun mereka kadang tidak mengerti bahasa tersebut. Dan juga lebih
di hormati. Variasi yang lebih tinggi digambarkan sebagai variasi yang sudah
standard dan sudah teratur. Sedangkan untuk variasi yang lebih rendah, sikap
masayarakat cenderungbervariasi dan bahkan sering bertentangan.
Poliglosia
Polyglot adalah situasi dimana sebuah masyarakat secara
regular menggunakan lebih dari dua bahasa/ variasi bhsa. Hal ini dapat kita
lihat pada kondisi Oi Lin, dimana dia menggunakan 3 bahasa, mandarin, Canton
dan Inggris, bahasa kanton digunakan dalam konteks keluarga dia menggunakan
bahasa kanton, sementara di sekolah dan dengan teman temannya dia menggunakan
bahasa mandarin dan dalam konteks pekerjaan dia menggunakan bahasa inggris
singapura. Namun lain hal nya dengan kondisi yang terjadi di Selandia Baru,
dimana dalam keseharian masyarakat disana menggunakan variasi bahasa maori yang
lebih rendah dalam berkomunikasi dengan teman dan keluarga, sedangkan formal
maori mereka gunakan dalam konteks upacara atau dalam acara formal dan bahasa
inggris sebagai bahasa dengan variasi tinggi yang digunakan di sekolah,
pemerntahan dan pengadilan.
Perubahan dalam siatusi diglosia
Walaupun diglosia adalah sebuah situasi kebahasaan yang
stabil, akan tetapi ada juga kejadian dimana sebuah bahasa tergantikan dengan
bahasa lannya secara perlahan, hal ini tejadi pada bahasa latin dimana bahasa
latin yang pada saat itu sebagai variasi tinggi tergantikan dengan bahasa
perancis dengan terjadinya control terhadap wilayah normandi. Sementara pada
sat itu bahasa inggris sebagai bahasa petani. Situasi lainnya terjadi di Yunani
( bahasa Dhimotiki sebagai bahasa yang lebih rendah, sedangkan Katrarevousa
sebagai bahasa yang lebih tinggi), pada tahun 1901 dimana perjanjian baru di
terbitkan dalam bahasa Dhimotiki, banyak orang merasa sangat tidak cocok dalam kontek yang sangat serius tersebut, hal
ini terjadi karenaka adanya pengaruh politis. Pertamanya, Katharevousa sebagai
bahasa resmi ketika wilayah tersebut di bawah pemerintahan militer, namun dengan
adanya peralihan ke people power, maka Dimothiki
diangkat sebagai bahasa resmi oleh pemerintah demokratik.
Code switching dan Code Mixing
Orang kadang kadang mengganti bahasa dalam domain atau
sistuasi social, ketika ada perubahan yang jelas pada situasi tertentu. Seperti
hadirnya orang yang baru. Seorang pembicara bisa saja mengubah bahasa atau
variasi bahasanya sebagai ciri anggota kelompok dan berbagi nila etnis dengan
lawan bicaranya. Bahkan bagi pembicara yang tidak begitu lancer dalam berbahasa
kedua, dapat menggunakan ungkapan yang jelas untuk mengatakan tujuannya. Contoh
nya yaitu: orang skotland dari dataran tinggi yang tidak begitu fasih berbahasa
Gaelik, namun dapat mengungkapkan identitas mereka menggunakan gaya bahasa komunitas
lokal Gaelik dengan memakai Gaelik Tags
dan ungkapan ungkapan yang diselingi dengan bahasa inggris.
Salah satu yang memotivasi pergantian bahasa adalah
identitas dan hubungan antara pembicara,
dan juga dapat menggambarkan perubahan dalm dimensi yang lain seperti status
hubungan antara masyarakat atau formalitas dari interaksi mereka.
Pada contoh ke 10, kita dapat melihat bahwa pergantian
bahasa dikarenakan adanya perubahan secara simbolik ke konteks hubungan antara
2 orang pria. Mereka merubah bhasa didasari pada hubungan mereka sebagai
tetangga ke kontek hubungan antara birokrat dan anggota masyaarakat.
Hal lainnya yang membuat terjadinya pergantian sebuah bahasa
adalah topic yang dibicarakan, para pengguna dua bahsa merasakan lebih mudah
dalam berdiskusi tentang menggunakan topic tertentu dengan menggunakan bahasa
yang tertentu. Contohnya para pasangan jepang yang tinggal di amerka akibat
perang, akan lebih mudah menggunakan bahasa jepang ketika mereka membicarakan
hal hal yang berhubungan dengan jepasng, seperti Ikan dan Tahun Baru. Mahasiswa
Cina yang tinggal dalam satu apartment
di Negara berbahasa inggris cenderung menggunakan bahasa kanton ketika
mereka berkomunikasi, kecuali saat merka membahas tentang studi mereka, maka
mereka menggantinya ke bahasa inggris, ini terjadi dikarenakan mereka telah
mempelajari kosa kata dari ekonomi atau linguistic. Kadang kadang mereka tidek
mengetahui kata kata untuk Kapital Formasi atau lainnya dalam bahasa Kanton.
Penggantian bahasa juga dapat bertujuan supaya fungsi
komunikasi menajdi lebih efektif, dimana seseorang akan menggunakan bahasa yang
lebih atraktif ketimbang referensial, dan juga dapat membuat sebuah hal menjadi
lebih berefek retorik yang menarik.
Salah satu fenomena dalam perubahan bahasa adalah perubahan metaphor,
dimana seseorang akan menggunakan sebuah bahasa yang menunjukkan dia adalah
bagian dari komunitas tersebut, akan tetapi dia juga akan menggunakan bhasa
yang membuatnya nyaman dalam membahas topic tertentu yang sedang dibicarakan,
contohnya, bagaimana seorang pebisnis di papua nugini berkomunikasi dengan
masyarakat disana untuk menyakinkan mereka dalam berinvestasi dengan cara
menabung di tabungan desa.setiap bahasa yang digunakannya mewakili arti social.
Penggantian bahasa secara telaten juga memperkaya komunikasi yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar