Senin, 14 April 2014

lsosiolinguistik

Ringkasan chapeter 2 dan 3 sosiolinguistik

Pemilihan bahasa dalam masyrakat multibahasa
Dalam pemilihan jenis bahasa sangat tergantung pada factor social, seperti dengan sapa kita berbicara, kontek social apa yang dbicarakan, fungsi dan topic dari percakapan. Dari contoh Kalala kita dapat melihat bagaimana dia menggunakan bahasa Shi sebagai bahasa sukunya dan formal Shi untuk kegiatan perkawinan dan pemakaman.sementara untuk melakukan komunikasi antar suku dia menggunakan bahasa Swahili sebagai bahasa lngua franca, disini Swahili berfungsi sebagai bahasa formal yang diajarkan di sekolah, sementara untuk berkomunikasi di pasar dia menggunakan swhili yang sedikit berbeda, bahkan nama bahsanya juga berubah menjadi bahasa kingwana. Sedangkan untuk bahasa antar sejawat atau slang mereka menggunakan bahasa indoubi, yang berasal dari Swahili tetapi sudah dikembangkan berdasarkan kode atu variasi yang dipengaruhi oleh beberapa bahasa seperti inggris, itali dan perancis.
Domain penggunaan bahasa
Domain adalah konsep yang sangat umum yang memnggambarkan proses pemilihan bahasa berdasarkan  tiga factor social , partisipan, setting dan topic. Domain sangat penting untuk mendapatkan generalisasi luas tentang bahasa masayarakt, dengan menggunakan informasi tentang penggunaan domain dalam sebuah masayarakat akan memungkinkan untuk menggmabrkan ketentuan 2 penggunaan bahasa masyarakat.
Domain penggunaan bahasa dapat kita lihat di contoh bagaimana Anahina menggunakan dua bahasa nya, di rumah dia menggunakan bahasa tongan dengan keluarga secara ekslusif untuk jenis topic yang luas, bahasa tongan ini digunakan sebagai bahasa keluarga saat makan bersama, dalam kontek ini, hal yang dibahas biasanya rencana keluarga, apasaja kegiatannya dan kegiatan social tongan, sementara ketika dia berbivcara dengan saudaranya dia menggunakan tongan dengan campuran beberapa kata bahasa inggris, ketika mereka membicarakan masalah sekolah atau pekerjaan rumah nya.
Factor social lainnya yang mempengaruhi pemilhan bahasa
Seseoarang mungkin memilih satu bahasa karena bahasa tersebut lebih mudah untuk membicarakan hal khusus, tanpe memperhatikan dimana mereka melukan komunikasi.penggunaan bahasa lebih dipengaruhi oleh domain sebagaimana di gambarkan diatas ketimbang domain bahasa keluarga, contoh lainnya adlah, untuk membahas masalah tertentu ada bahasa terentu yang lebih nyaman digunakan ketimbang bahasa lainnya. Ketika dua orang berkomunikasi dengan menggunakan lebih dari satu bahasa, maka factor lainnya berkontribusi dalam pemilihan bahasa yang tepat. Dan juga status hubungan antara pelaku komunikasi sangat berpengaruh dlaam pemilihan jenis bahasa yang tepat. Seperti guru dengan murid, dokter dengan pasien dll. Cirri cirri seting dan dimensi formalitas juga sangat penting dalam memilih bahasa yang tepat.
Factor relevan lainnya yang mempengaruhi bahasa apa yang akan digunakan adalah fungsi atau tujuan dari interaksi tersebut. Contohnya, bagaimana seseorang member perintah atau member saran.
Diglosia 
Diglosia adalah sebuh fenomena kebahasaan dimana seseorang menggunakan dua bahasa atau 2 variasi bahasa, yang mana satu variasi menjadi lebih formal dari satu hahasa yang lainnya.
Ada tiga cirri- cirri penting dari diglosia.
1.      Dua variasi yang berbeda dari bahasa yang sama yang digunakan dalam masyarakat, yang mana satu dianggap lebih tinggi posisinya dan satu lagi lebih rendah
2.      Setiap variasi digunakan untuk fungsinyang berbeda, yangmana antara yang H dan L saling melengkapi.
3.      Tidak ada yang menggunakan satu variasi saja dalam komunikasi keseharian.
Ada beberapa kharakteristik dari variasi kebahasaan ini, antara lain, kedua variasi bahasa tersebut mempunyai hubungan secara linguistic, ada hubungan yang lebh dekat dalam beberapa hal, tingkat perbedaan pengucapan juga bervariasi dari satu tempat ketempat yang lainnya. Sedangkan dalam hal perbendaharaan kata, kebanyakan sama namun dkarenakan satu variasi lebih formal, maka variasi formal tersebut termasuk juga kata kata tehnis.
Sikap terhadp variasi bahasa yang tinggi dan rendah dalam situasi diglosia.
masyarakat lebih kagum terhadap bahasa yang lebih tinggi posisinya walaupun mereka kadang tidak mengerti bahasa tersebut. Dan juga lebih di hormati. Variasi yang lebih tinggi digambarkan sebagai variasi yang sudah standard dan sudah teratur. Sedangkan untuk variasi yang lebih rendah, sikap masayarakat cenderungbervariasi dan bahkan sering bertentangan.
Poliglosia
Polyglot adalah situasi dimana sebuah masyarakat secara regular menggunakan lebih dari dua bahasa/ variasi bhsa. Hal ini dapat kita lihat pada kondisi Oi Lin, dimana dia menggunakan 3 bahasa, mandarin, Canton dan Inggris, bahasa kanton digunakan dalam konteks keluarga dia menggunakan bahasa kanton, sementara di sekolah dan dengan teman temannya dia menggunakan bahasa mandarin dan dalam konteks pekerjaan dia menggunakan bahasa inggris singapura. Namun lain hal nya dengan kondisi yang terjadi di Selandia Baru, dimana dalam keseharian masyarakat disana menggunakan variasi bahasa maori yang lebih rendah dalam berkomunikasi dengan teman dan keluarga, sedangkan formal maori mereka gunakan dalam konteks upacara atau dalam acara formal dan bahasa inggris sebagai bahasa dengan variasi tinggi yang digunakan di sekolah, pemerntahan dan pengadilan.
Perubahan dalam siatusi diglosia
Walaupun diglosia adalah sebuah situasi kebahasaan yang stabil, akan tetapi ada juga kejadian dimana sebuah bahasa tergantikan dengan bahasa lannya secara perlahan, hal ini tejadi pada bahasa latin dimana bahasa latin yang pada saat itu sebagai variasi tinggi tergantikan dengan bahasa perancis dengan terjadinya control terhadap wilayah normandi. Sementara pada sat itu bahasa inggris sebagai bahasa petani. Situasi lainnya terjadi di Yunani ( bahasa Dhimotiki sebagai bahasa yang lebih rendah, sedangkan Katrarevousa sebagai bahasa yang lebih tinggi), pada tahun 1901 dimana perjanjian baru di terbitkan dalam bahasa Dhimotiki, banyak orang merasa sangat tidak cocok  dalam kontek yang sangat serius tersebut, hal ini terjadi karenaka adanya pengaruh politis. Pertamanya, Katharevousa sebagai bahasa resmi ketika wilayah tersebut di bawah pemerintahan militer, namun dengan adanya peralihan ke people power, maka Dimothiki diangkat sebagai bahasa resmi oleh pemerintah demokratik.
Code switching dan Code Mixing
Orang kadang kadang mengganti bahasa dalam domain atau sistuasi social, ketika ada perubahan yang jelas pada situasi tertentu. Seperti hadirnya orang yang baru. Seorang pembicara bisa saja mengubah bahasa atau variasi bahasanya sebagai ciri anggota kelompok dan berbagi nila etnis dengan lawan bicaranya. Bahkan bagi pembicara yang tidak begitu lancer dalam berbahasa kedua, dapat menggunakan ungkapan yang jelas untuk mengatakan tujuannya. Contoh nya yaitu: orang skotland dari dataran tinggi yang tidak begitu fasih berbahasa Gaelik, namun dapat mengungkapkan identitas mereka menggunakan gaya bahasa komunitas  lokal Gaelik dengan memakai Gaelik Tags dan ungkapan ungkapan yang diselingi dengan bahasa inggris.
Salah satu yang memotivasi pergantian bahasa adalah identitas  dan hubungan antara pembicara, dan juga dapat menggambarkan perubahan dalm dimensi yang lain seperti status hubungan antara masyarakat atau formalitas dari interaksi mereka.
Pada contoh ke 10, kita dapat melihat bahwa pergantian bahasa dikarenakan adanya perubahan secara simbolik ke konteks hubungan antara 2 orang pria. Mereka merubah bhasa didasari pada hubungan mereka sebagai tetangga ke kontek hubungan antara birokrat dan anggota masyaarakat.
Hal lainnya yang membuat terjadinya pergantian sebuah bahasa adalah topic yang dibicarakan, para pengguna dua bahsa merasakan lebih mudah dalam berdiskusi tentang menggunakan topic tertentu dengan menggunakan bahasa yang tertentu. Contohnya para pasangan jepang yang tinggal di amerka akibat perang, akan lebih mudah menggunakan bahasa jepang ketika mereka membicarakan hal hal yang berhubungan dengan jepasng, seperti Ikan dan Tahun Baru. Mahasiswa Cina yang tinggal dalam satu apartment  di Negara berbahasa inggris cenderung menggunakan bahasa kanton ketika mereka berkomunikasi, kecuali saat merka membahas tentang studi mereka, maka mereka menggantinya ke bahasa inggris, ini terjadi dikarenakan mereka telah mempelajari kosa kata dari ekonomi atau linguistic. Kadang kadang mereka tidek mengetahui kata kata untuk Kapital Formasi atau lainnya dalam bahasa Kanton.
Penggantian bahasa juga dapat bertujuan supaya fungsi komunikasi menajdi lebih efektif, dimana seseorang akan menggunakan bahasa yang lebih atraktif ketimbang referensial, dan juga dapat membuat sebuah hal menjadi lebih berefek retorik yang menarik.
Salah satu fenomena dalam perubahan bahasa adalah perubahan metaphor, dimana seseorang akan menggunakan sebuah bahasa yang menunjukkan dia adalah bagian dari komunitas tersebut, akan tetapi dia juga akan menggunakan bhasa yang membuatnya nyaman dalam membahas topic tertentu yang sedang dibicarakan, contohnya, bagaimana seorang pebisnis di papua nugini berkomunikasi dengan masyarakat disana untuk menyakinkan mereka dalam berinvestasi dengan cara menabung di tabungan desa.setiap bahasa yang digunakannya mewakili arti social. Penggantian bahasa secara telaten juga memperkaya komunikasi yang dilakukan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar